Saat saya dan TUHAN sama-sama Gagal Paham ? Iya ngerti sih maksudnya, tapi apa bener tindakan ini ? kalau alasannya membantu para pelaku usaha wisata di lombok agar kembali normal, apa gak ada cara lain selain melarang orang memberi informasi tentang adanya bencana ? bukankah bencana bukan buatan manusia ? dan lagipula siapa juga yang mau terkena bencana ? Bencana datangnya dari TUHAN.
Lebih jauh saya kemudian menyimpulkan, bencana berdampak terhadap dunia pariwisata, lah bukan hanya pariwisata, semua sisi kehidupan kena dampaknya kalau yang namanya musibah, dan apa setiap bencana itu buruk ? bukankah pantai yang indah, terbentuknya pulau-pulau, gunung, lereng, lembah, air terjun, semua itu terbentuk dari proses alam yang kita namakan bencana dan itu yang kita jual selama ini kan ?
Lagipula bagaimana mungkin kita akan menutupi kejadian alam ? tragedi maupun bencana ? bagaimana caranya ? apalagi sekarang kita hidup di era informasi, kejadian di ujung dunia sana secepat itupula kita tau, begitupun jika ada bencana ditempat kita, manusia di ujung dunia juga bisa tau, dalam hitungan menit, belum lagi melalui aplikasi semacam BMKG dan sejenisnya, lalu apa yang mau kita tutupi ?
Recovery Iya harus, memberikan informasi positif iya perlu, tapi bukan dengan cara begini, bila nanti ada gunung meletus, banjir bandang, gempa bumi, tsunami, angin ribut, kemudian menyebabkan jatuhnya korban jiwa, penderitaan, orang orang butuh bantuan segera, apa iya kita pura pura buta dan tuli ? hanya demi menjaga stabilnya bisnis pariwisata ? How can ?
Lombok bukan melulu soal pariwisata kan ? cuma karena ingin banyak wisatawan datang lagi lantas kita membungkam hak bersosial media masyarakat ? egois namanya itu, lagipula tidak semua masyarakat Lombok mengais rejeki dari dunia pariwisata, ada pertanian, perkebunan, industri, perdagangan, pendidikan dll.
Kita sangat mengerti kondisi terpuruknya pariwisata di Lombok ini, dan sangat ingin semua kembali normal, itu sebabnya pemerintah harus all out membantu proses recovery ini dengan cara membebaskan pajak hotel, menurunkan harga tiket pesawat, mendorong televisi swasta untuk menayangkan iklan pariwisata baik lokal maupun nasional dan kebijakan lain yang tujuannya meringankan beban dunia usaha pariwisata. Mbok ya itu yang kita kampanyekan habis habisan, bukan kampanye gak masuk akal seperti ini.
Mungkin iya saya gagal paham, tapi tolong cermati baik baik, benarkah cara ini ? kalau benar, saya dan TUHAN sama sama gagal paham.
By: Bang Igor Amtenar
Posting Komentar
Posting Komentar